Kumpulan Cerita Sex 2018 - Aku kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di kota Bandung, dan
aku paling senang nongkrong di warung Indomie depan kampus. Suatu hari
saat aku sedang nongkrong, temanku Erick datang ke warung itu, so aku
langsung menyapanya dan ternyata Erick tidak seorang diri, ada beberapa
teman wanitanya di luar sedang menunggunya.
Yang kutahu teman wanita tersebut bernama Siska (pacar Erick), dan salah
satu diantaranya sangat kukenal, namanya Caroline, soalnya dia
(Caroline red) sering main ke kost-ku (Caroline sering menemani Siska
kalau main ke tempat Erick). Erick kebetulan satu kost denganku. Erick
ke warung Indomie itu hanya mau mencariku karena kunci kamarnya di
titipkan kepadaku jadi kuberikan kuncinya, nggak tahu kenapa Erick balik
ke kost cuma berduaan dengan siska pacarnya, sedangkan Caroline
menunggu di warung itu bersamaku.
Saat kusadari bahwa Caroline sedang sendirian, maka kupanggil dia masuk
ke dalam warung, maklum sekarang musim hujan dan angin malam rasanya
dingin sekali. Anehnya Caroline menurut saja saat kuajak masuk ke dalam,
sepertinya dia lagi kesel di tinggal oleh Siska dan Erick. Karena aku
sedang makan Indomie, jadi sekedar basa-basi kutawari dia, dan dia tidak
menolak tawaranku, akhirnya kita makan Indomie semangkok berdua. Untung
saja aku sengaja memesan Indomie yang ukuran dobel jadi tidak terlalu
nyesel kutawari dia soalnya waktu itu aku dalam keadaan lapar sekali dan
lagi pingin makan Indomie.
Aku tidak tahu sebab musababnya, kulihat Caroline sangat kesel nungguin
Erick dan Siska. Didorong oleh rasa penasaran, aku bertanya pada
Caroline, "Kok elo nggak di ajak sih ama Siska dan Erick, kan tadi
perasaan elo bertiga dari kampus, tapi sekarang elo kok ditinggalin?
emangnya kenapa Lin?"
Caroline menjawabnya sambil menggerutu, "Ya gitulah kalo udah nggak ketemu seminggu, biasalah si Erick pasti minta jatah..."
Aku pun ketawa ngakak, "Lah emang harus gitu Lin, kalo si Erick balik ke jakarta?"
"Iyalah, kan namanya juga cinta", bisik Caroline menimpali.
Kupandang wajah Carorile yang duduk di depanku sambil ngobrol, dan
bagian yang sering kuperhatikan dari wajahnya ialah bibirnya yang
sensual dan super tipis. Tiba-tiba my little jacky langsung bangun dan
berdiri seolah-olah ingin menikmati kuluman bibir Caroline yang sensual
dan super tipis kemerahan, cuma kupikir itu hanya khayalanku saja.
Akhirnya aku berusaha menenangkan Caroline dengan berbagai macam cara,
tahulah aku pekerjaan yang paling membosankan ialah menunggu.
Sesaat kemudian, Caroline sudah bisa tenang dan dia sudah berada di
dadaku tetapi tanpa kusengaja ketika aku menghembuskan nafasku ternyata
kena ke telinga Caroline, tiba-tiba Caroline langsung tegang dan
seakan-akan menahan beban yang berat, sambil menegangkan kaki dan
menarik kepalaku supaya bisa dicium, cuma karena di tempat ramai, aku
mengelak padahal aku sudah kepingin, karena penasaran ingin menciumnya
dan my little jacky juga sudah berdiri, akhirnya otak mesumku keluar
semua dari kepala. Caroline kuajak ke kost dengan alasan nyusul ke
tempat Erick dan Caroline menanggapi ajakanku dengan antusias.
Ketika sudah sampai di kost-ku, aku bilang ke Caroline, gimana untuk
sementara Caroline menunggu di kamarku dulu sembari aku melihat keadaan
kamar Erick, apakah aman untuk diganggu atau tidak. Kuberikan kunci
kamarku pada Caroline dan Caroline hanya menunggu di kamarku saja.
Pada saat aku mau melihat kamar Erick, kembali otak mesumku bekerja, dan
kesempatan itu kugunakan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku dari
ujung rambut sampai ke ujung kaki dan tidak ketinggalan si jacky juga
kubersihkan hingga mengkilat. Akhirnya aku balik lagi ke kamar dengan
alasan sepertinya Erick dan Siska tidak bisa diganggu, jadi gimana kalau
kita tunggu saja di kamar nggak usah keluar, kita nonton film atau main
play station? Caroline hanya bisa mengangguk.
Karena aku tahu Caroline gampang sekali dirangsang, aku berusaha
mendekatinya lagi dan menghembuskan nafasku ke telinganya, dan memang
benar Caroline mengerang seperti orang yang sedang mengangkat barbel 100
kg, disitu aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan, bibirnya yang super
tipis dan sensual merona sudah menunggu pagutan bibirku, kulumat habis
bibirnya, tanganku juga bergerilya seperti jenderal Sudirman bergerilya
di hutan-hutan. Pelan namun pasti kubuka tali BH-ya dan kancing bajunya,
Caroline masih mengerang berkelonjoton saat lehernya kuhisap dan
sekarang aku sudah mulai mengisap payudaranya yang indah menawan.
Nafsuku sudah tidak dapat kukendalikan lagi, akhirnya kubuka celanaku
dan celana dalamku, dan kuarahkan si jacky ke dalam mulut Caroline.
Gila... ternyata Caroline seorang yang liar dalam bercinta, tanpa
menungguku dia sudah langsung mengulum batang kemaluanku dengan
ganasnya. Sekarang gantian aku yang di buat berkelojotan olehnya.
"Oohhh... aaagghhh... Linnn... lagiii... enaaakkk banget Linn...
teruuus.." erangku saat merasakan nikmatnya hisapan Caroline di batang
kemaluanku. Betapa nikmatnya dikala batang kemaluanku masuk ke dalam
mulutnya dan ditarik keluar lagi. Hangat lidah Caroline sampai ke
ubun-ubunku. Kucoba mengimbangi permainannya. Aku berganti posisi
menjadi 69, aku di bawah dia di atas.
Gila... bulu kemaluannya yang hitam dan halus pertanda bahwa bulu
kemaluannya itu tumbuh secara alami tanpa di gunting ataupun dicukur.
Aku bisa mencium bau yang semerbak khas Caroline dari liang
kewanitaannya yang sudah basah, dan yang ada tambah kujilati bibir
kemaluannya yang berwarna merah jambu tersebut dengan rakusnya. Terlihat
Caroline nampak semakin berkelonjotan, dan dia berkata dengan setengah
tertahan, "Ndre.. masukin dong.. udah nggak tahan nih... cepet atuh
Ndre.." Tanpa menunggu lagi aku langsung berganti posisi dengan
menggunakan doggy style.
"Pletak... pletok.." pantat Caroline beradu dengan badanku. Caroline
semakin teriak tak karuan dan akhirnya Caroline berkata, "Ndree.. aku
udah mau keluar nih, gimana dong?" Mendengar seperti itu aku cuma
bilang, "Sabar Linn.. kita keluarin sama-sama, aku juga udah mau
keluar.." Tenagaku kukeluarkan semuanya, iramaku tambah cepat, dan
akhirnya aku keluar. "Ayo Lin keluarin.. aku sudah keluar nihhh..."
Spontan Caroline kejang dan tangannya menahan tanganku sambil berteriak
manja, "Aaakkhhh... Ndre aku juga keluarrr.. akkhhh... ogghhh...
argghhh... nikmatnya..." Akhirnya aku dan Caroline sama-sama terkulai
lemas di tempat tidurku tapi tanpa sepengetahuanku kepala Caroline sudah
ada di depan kejantananku, ingin menjilat lagi kemaluanku. "Auhhh...
aaagghhh.." nikmatnya Caroline.
Setelah batang kemaluanku dijilat bersih, Caroline berkata kepadaku,
"Andre makasih ya atas kehangatannya... kan malam ini dinging banget,
belum lagi angin Setia Budi sering buat orang sakit.."
Akhirnya kupeluk Caroline dengan erat, dan kami tidur bersama tanpa mau tahu apakah Erick dan Siska akan mencari Caroline.
aku
Bandung
dan
depan
di kota
di salah
di warung
Indomie
kampus
kuliah
negeri
nongkrong
paling
perguruan
satu
senang
tinggi
0 comments:
Post a Comment